Wednesday, February 17, 2016

Tahap Mendidik Anak


Meningkatkan Harga Diri Anak 

Anak mulai mengembangkan diri mereka sejak bayi ketika mereka melihat diri sendiri melalui mata orang tua mereka. Nada suara, bahasa tubuh, dan setiap ekspresi orang tua akan diserap oleh anak. Kata-kata dan tindakan orang tua mempengaruhi dan megembangkan harga diri anak lebih dari apapun. 

Memuji prestasi, meskipun itu adalah hal yang kecil dan sepele, akan membuat mereka merasa bangga. Membiarkan anak-anak melakukan hal-hal secara mandiri akan membuat mereka merasa mampu dan kuat. Sebaliknya, komentar yang meremehkan atau membandingkan anak dengan anak lain akan membat anak-anak merasa tidak berharga. 

Hindari membuat pertanyaan dengan kata-kata yang tajam. Komentar seperti “hal bodoh apa yang kau lakukan!” atau “kamu bertindak seperti bayi!” akan membuat pukulan tersendiri pada jiwa anak. Pilihlah kata-kata dengan hati-hati dan penuh dengan belas kasih. Biarkan anak-anak tahu bahwa setiap orang bisa membuat kesalahan dan sebagai orang tua tetap mencintai dan mengasihi mereka. 

Membuat Anak Menjadi Lebih Baik

Apakah kita pernah berhenti sejenak dan berpikir tentang berapa kali kita telah beraksi negatif terhadap anak seharian ini? Mungkin ada kalanya dalam sehari kita lebih banyak mengkritik anak adari pada memberikan pujian kepadanya. Bagaimana persaan kita jika atasan kita lebih banyak mengkritik kita, meskipun itu untuk tujuan yang baik? Pendekatan yang lebih efektif adalah dengan memperhatikan saat anak-anak melakukan hal-hal yang benar dan memberikannya pujian. Misalnya saat mereka membereskah tempat tidur mereka ataupun saat mereka bermain dengan saudaranya tanpa terjadi pertengkaran. Pujian ini akan membuat anak-anak berperilaku lebih baik dalam jangka panjang. 

Bahkan tidak ada salahnya setiap hari kita mencari-cari hal baik yang telah mereka lakukan dan jangan lupa berikan pujian. Ini akan membuat kita menjadi pribadi yang murah hati di mata anak-anak dengan memberikan mereka pujian ataupun pelukan dan biarkan hal ini bekerja. Rutinitas kita ini akan membuat anak tumbuh dan berkembang sesuai keinginan kita. 

Menerapkan Kedisiplinan

Disiplin diperlukan di setiap rumah tangga. Tujuan disiplin adalah untuk membantu anak-anak belajar mengendalikan diri dan memilih sesuatu yang dapat diterima oleh lingkungan sekitar mereka. Dengan menerapkan kedisiplina sejak dini mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. 

Beberapa aturan mungkin meliputi aturan menonton TV yang disesuaikan dengan jam belajar mereka, tidak membuat suara gaduh ataupun berteriak-teriak, dan bercanda yang keterlaluan ataupun membahayakan. Sistem disiplinnya mungkin bisa dengan memberikan satu peringatan, peringatan terakhir ataupun anak diberikan pengertian jika tidak disiplin mereka akan kehilangan hak istimewa yang bisa kita berikan. Kesalahan yang paling sering terjadi adalah orang tua tidak menindak lanjuti konsekuensi yang harus diterima anak. Hal ini malah akan membuat naka-anak mengabaikan kita pada aturan yang lain. Bila kita bisa tetap konsisten dalam merapkan disiplin maka anak-anak berkembang sesuai aharapan kita. 

Meluangkan Waktu Untuk Anak 

Beberapa keluarga kadang sulit untuk makan bersama-sama satu keluarga ataupun menghabiskan waktu yang berkualitas secara bersama-sama. Mungkin hal ini bisa disiasati dengan bangun lebih cepat agar bisa sarapan bersama. Ataupun sesekali pulang lebih cepat untuk jalan-jalan malam bersama anak-anak. Beberapa hal kecil ini bisa mencegah anak-anak membuat masalah dengan tujuan mencari perhatian kita.

Beberapa orang tua merasa memiliki kewajiban untuk mengatur jadwal berjalan-jalan dengan anak-anak setiap akhir pekan. Tidak selalu orang tua yang menentukan, kegiatan apa yang akan mereka lakukan akan didiskusikan bersama dengan anak-anak. 

Ternyata semakin bertambah usia anak perhatian orang tua justru harus semakin bertambah, khususnya saat mereka beranjak remaja. Hal ini karena waktu bertemu antara orang tua dengan anak semakin sedikit. Kita sebagai orang tua harus pandai-pandai membuat pertemuan kita dengan anak sangat berkualitas, agar kita bisa mengetahui apa yang mereka inginkan dan jangan lupa libatkan mereka dalam diskusi dan kegiatan-kegiatan keluarga. Dengan komunikasi yang baik kita bisa mengetahui teman-teman dan pergaulan mereka saat di luar rumah. 

Jadi jangan merasa bersalah jika kita adalah orang tua yang harus bekerja di luar rumah, selama kita tetap bisa membuat anak merasa diperhatikan. Hal ini bisa dicapai dengan hal-hal kecil yang mengesankan dan bermanfaat. 

Menjadi Panutan yang Baik 

Anak-anak belajar bagaimana berperilaku pertama kali adalah dari orang tua mereka. Semakin muda usia seorang anak, maka semakin banyak perilaku orang tua yang ditirunya. Maka saat kita akan marah, lebih baik ketika berpikir lagi bagaimana jika anak-anak menirukan merilaku saat kita marah. Jangan lupa bahwa anak-anak selalu mengawasi orang tuanya. Penelitian telah menunjukkan anak-anak yang pemarah biasanya memiliki panutan di rumah. Apabila kita menginginkan anak-anak memiliki rasa hormat, ramah, jujur, baik, toleransi, suka membantu dan tahu cara berterima kasih, harus sejak dini kita tanamkan di dalam rumah mulai dari beberapa hal sederhana sehari-hari. Kebiasaan di rumah akan digunakan anak-anak saat dewasa nantinya.

0 comments:

Post a Comment

Copyright © HelloSehat | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top