Meningkatkan
Harga Diri Anak
Anak mulai mengembangkan diri mereka sejak
bayi ketika mereka melihat diri sendiri melalui mata orang tua mereka. Nada
suara, bahasa tubuh, dan setiap ekspresi orang tua akan diserap oleh anak.
Kata-kata dan tindakan orang tua mempengaruhi dan megembangkan harga diri anak
lebih dari apapun.
Memuji prestasi, meskipun itu adalah hal yang
kecil dan sepele, akan membuat mereka merasa bangga. Membiarkan anak-anak
melakukan hal-hal secara mandiri akan membuat mereka merasa mampu dan kuat.
Sebaliknya, komentar yang meremehkan atau membandingkan anak dengan anak lain
akan membat anak-anak merasa tidak berharga.
Hindari membuat pertanyaan dengan kata-kata
yang tajam. Komentar seperti “hal bodoh apa yang kau lakukan!” atau “kamu
bertindak seperti bayi!” akan membuat pukulan tersendiri pada jiwa anak.
Pilihlah kata-kata dengan hati-hati dan penuh dengan belas kasih. Biarkan
anak-anak tahu bahwa setiap orang bisa membuat kesalahan dan sebagai orang tua
tetap mencintai dan mengasihi mereka.
Membuat
Anak Menjadi Lebih Baik
Apakah kita pernah berhenti sejenak dan
berpikir tentang berapa kali kita telah beraksi negatif terhadap anak seharian
ini? Mungkin ada kalanya dalam sehari kita lebih banyak mengkritik anak adari
pada memberikan pujian kepadanya. Bagaimana persaan kita jika atasan kita lebih
banyak mengkritik kita, meskipun itu untuk tujuan yang baik? Pendekatan yang
lebih efektif adalah dengan memperhatikan saat anak-anak melakukan hal-hal yang
benar dan memberikannya pujian. Misalnya saat mereka membereskah tempat tidur
mereka ataupun saat mereka bermain dengan saudaranya tanpa terjadi
pertengkaran. Pujian ini akan membuat anak-anak berperilaku lebih baik dalam
jangka panjang.
Bahkan tidak ada salahnya setiap hari kita
mencari-cari hal baik yang telah mereka lakukan dan jangan lupa berikan pujian.
Ini akan membuat kita menjadi pribadi yang murah hati di mata anak-anak dengan
memberikan mereka pujian ataupun pelukan dan biarkan hal ini bekerja. Rutinitas
kita ini akan membuat anak tumbuh dan berkembang sesuai keinginan kita.
Menerapkan
Kedisiplinan
Disiplin diperlukan di setiap rumah tangga.
Tujuan disiplin adalah untuk membantu anak-anak belajar mengendalikan diri dan
memilih sesuatu yang dapat diterima oleh lingkungan sekitar mereka. Dengan
menerapkan kedisiplina sejak dini mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih
bertanggung jawab.
Beberapa aturan mungkin meliputi aturan
menonton TV yang disesuaikan dengan jam belajar mereka, tidak membuat suara
gaduh ataupun berteriak-teriak, dan bercanda yang keterlaluan ataupun
membahayakan. Sistem disiplinnya mungkin bisa dengan memberikan satu
peringatan, peringatan terakhir ataupun anak diberikan pengertian jika tidak
disiplin mereka akan kehilangan hak istimewa yang bisa kita berikan. Kesalahan
yang paling sering terjadi adalah orang tua tidak menindak lanjuti konsekuensi
yang harus diterima anak. Hal ini malah akan membuat naka-anak mengabaikan kita
pada aturan yang lain. Bila kita bisa tetap konsisten dalam merapkan disiplin
maka anak-anak berkembang sesuai aharapan kita.
Meluangkan
Waktu Untuk Anak
Beberapa keluarga kadang sulit untuk makan
bersama-sama satu keluarga ataupun menghabiskan waktu yang berkualitas secara
bersama-sama. Mungkin hal ini bisa disiasati dengan bangun lebih cepat agar
bisa sarapan bersama. Ataupun sesekali pulang lebih cepat untuk jalan-jalan
malam bersama anak-anak. Beberapa hal kecil ini bisa mencegah anak-anak membuat
masalah dengan tujuan mencari perhatian kita.
Beberapa orang tua merasa memiliki kewajiban
untuk mengatur jadwal berjalan-jalan dengan anak-anak setiap akhir pekan. Tidak
selalu orang tua yang menentukan, kegiatan apa yang akan mereka lakukan akan
didiskusikan bersama dengan anak-anak.
Ternyata semakin bertambah usia anak
perhatian orang tua justru harus semakin bertambah, khususnya saat mereka
beranjak remaja. Hal ini karena waktu bertemu antara orang tua dengan anak
semakin sedikit. Kita sebagai orang tua harus pandai-pandai membuat pertemuan
kita dengan anak sangat berkualitas, agar kita bisa mengetahui apa yang mereka
inginkan dan jangan lupa libatkan mereka dalam diskusi dan kegiatan-kegiatan
keluarga. Dengan komunikasi yang baik kita bisa mengetahui teman-teman dan
pergaulan mereka saat di luar rumah.
Jadi jangan merasa bersalah jika kita adalah
orang tua yang harus bekerja di luar rumah, selama kita tetap bisa membuat anak
merasa diperhatikan. Hal ini bisa dicapai dengan hal-hal kecil yang mengesankan
dan bermanfaat.
Menjadi
Panutan yang Baik
Anak-anak
belajar bagaimana berperilaku pertama kali adalah dari orang tua mereka.
Semakin muda usia seorang anak, maka semakin banyak perilaku orang tua yang
ditirunya. Maka saat kita akan marah, lebih baik ketika berpikir lagi bagaimana
jika anak-anak menirukan merilaku saat kita marah. Jangan lupa bahwa anak-anak
selalu mengawasi orang tuanya. Penelitian telah menunjukkan anak-anak yang
pemarah biasanya memiliki panutan di rumah. Apabila kita menginginkan anak-anak
memiliki rasa hormat, ramah, jujur, baik, toleransi, suka membantu dan tahu
cara berterima kasih, harus sejak dini kita tanamkan di dalam rumah mulai dari
beberapa hal sederhana sehari-hari. Kebiasaan di rumah akan digunakan anak-anak
saat dewasa nantinya.
0 comments:
Post a Comment