Tidak sedikit orang
yang menderita karena kondisi indra pendengarannya krang sehat. Beberapa
masalah telingan tersebut antara lain telinga berdengung, mendesis, tiupan,
jeritan ataupun siulan. Kondisi seperti ini sering disebut sebagai tinnitus
slah satu penyebabnya adalah ketidak normalan fungsi sel-sel rambut di telinga
dalam, suara keras, penuaan, obat-obatan, gangguan pendengaran, alergi, stres
dan beberapa faktor yang lainnya. Bahkan makanan atau zat-zat tambahan makanan
dapat memicu ataupun memperburuk kondisi telinga.
Garam
Banyak orang
penderita tinnitus menyatakan bahwa kondisinya semakin memburuk setelah
mengkonsumsi makanan asin. Garam mampu meningkatkan tekanan darah dalam arteri
dan menghambat aliran darah di dalam pembuluh darah sehingga aliran darah
menuju mata, telinga dan otak menjadi terganggu. Dan jangan lupa snack, makanan
cepat saji dan makanan olahan biasanya memiliki kadar garam yang cukup tinggi.
Salisilat
Salisilat adalah
bahan kimia alami yang mampu menlindungi tanaman dari gangguan bakteri, hama,
dan penyakit tanaman yang lainnya. Orang yang memiliki sensitivitas dengan
salisilat dapat memiliki reaksi negatif apabila terjadi akumulasi salisilat
dalam tubuh mereka. Para penderita tinnitus mengalami kondisi yang semakin
memburuk setelah mengkonsumsi makanan yang disinyalir terpapar salisilat saat
proses pertumbuhannya. Makanan yang mengandung salisilat tersebut misalnya
blackberry, blueberry, jeruk, nanas, kismis, raspberry, dan stroberi. Dan
sayangnya sayuranpun juga ada yang kemungkinan mengandung salisilat antara lain
paprika, tomat, buah zaitun kalengan, almond, kacang kulit, minyak kelapa,
minyak zaitun, sirup jagung, madu, selai dan peppermint.
Minuman
Selain makanan
ternyata beberapa jenis minumanpun juga dapat memperburuk gejala tinnitus.
Beberapa minuman tersebut mengandung salisilat antara lain anggur merah, rum,
bir, brandy. Selain itu minuman yang berkafein pun juga kurang baik bila
dikonsusmsi penderita tinnitus. Hal ini dikarenakan kafein meningkatkan tekanan
darah dan merangsang aktivitas sel-sel saraf.
Zat Aditif Makanan
Zat adtif atau zat
tambahan pada makanan ada yang alami dan buatan. Biasanya zat aditif yang
sintesis berpoensi meningkatkan resiko tinnitus seperti pemanis buatan
(aspartam) dan penyedap rasa yang mengandung MSG (mono sodium glutamat atau
natrium glutamat).
Gula
Sebagian besar
penderita tinnitus biasanya memiliki masalah dalam memetabolisme gula, atau
sering disebut dengan hiperinsulinemia. Keadaan ini terjadi ketika tubuh tidak
dapat memecah gula dengan maksimal dengan menggunakan insulin sehingga asupan
ke sel-sel tubuh menjadi berkurang. Salah satu usaha untuk tidak memperburuk
kondisi tinnitus maka disarankan untuk diet seperti penderita diabetes.
Lemak
Bagi para penderita
tinnitus sangat disarankan untuk membantasi konsumsi lemak jenus yang dapat
menghambat proses sirkulasi darah di dalam tubuh. Selain itu apabila jumlah
kolesterol jahat (LDL) lebih tinggi dari pada kolesterol baik (LDL) dan terjadi
penyakit jantung maka tinnituspun berpotensi menjadi semakin parah. Makanan
yang banyak mengandung lemak jenuh antara lain gorengan, susu, metega, es krim,
daging berlemak, kulit ayam, makanan ringan dan juga permen.
Sumber: http://www.livestrong.com
0 comments:
Post a Comment