Thursday, February 11, 2016

Makanan Pemicu Masalah Telinga


Tidak sedikit orang yang menderita karena kondisi indra pendengarannya krang sehat. Beberapa masalah telingan tersebut antara lain telinga berdengung, mendesis, tiupan, jeritan ataupun siulan. Kondisi seperti ini sering disebut sebagai tinnitus slah satu penyebabnya adalah ketidak normalan fungsi sel-sel rambut di telinga dalam, suara keras, penuaan, obat-obatan, gangguan pendengaran, alergi, stres dan beberapa faktor yang lainnya. Bahkan makanan atau zat-zat tambahan makanan dapat memicu ataupun memperburuk kondisi telinga. 

Garam
Banyak orang penderita tinnitus menyatakan bahwa kondisinya semakin memburuk setelah mengkonsumsi makanan asin. Garam mampu meningkatkan tekanan darah dalam arteri dan menghambat aliran darah di dalam pembuluh darah sehingga aliran darah menuju mata, telinga dan otak menjadi terganggu. Dan jangan lupa snack, makanan cepat saji dan makanan olahan biasanya memiliki kadar garam yang cukup tinggi. 

Salisilat
Salisilat adalah bahan kimia alami yang mampu menlindungi tanaman dari gangguan bakteri, hama, dan penyakit tanaman yang lainnya. Orang yang memiliki sensitivitas dengan salisilat dapat memiliki reaksi negatif apabila terjadi akumulasi salisilat dalam tubuh mereka. Para penderita tinnitus mengalami kondisi yang semakin memburuk setelah mengkonsumsi makanan yang disinyalir terpapar salisilat saat proses pertumbuhannya. Makanan yang mengandung salisilat tersebut misalnya blackberry, blueberry, jeruk, nanas, kismis, raspberry, dan stroberi. Dan sayangnya sayuranpun juga ada yang kemungkinan mengandung salisilat antara lain paprika, tomat, buah zaitun kalengan, almond, kacang kulit, minyak kelapa, minyak zaitun, sirup jagung, madu, selai dan peppermint. 

Minuman
Selain makanan ternyata beberapa jenis minumanpun juga dapat memperburuk gejala tinnitus. Beberapa minuman tersebut mengandung salisilat antara lain anggur merah, rum, bir, brandy. Selain itu minuman yang berkafein pun juga kurang baik bila dikonsusmsi penderita tinnitus. Hal ini dikarenakan kafein meningkatkan tekanan darah dan merangsang aktivitas sel-sel saraf. 

Zat Aditif Makanan
Zat adtif atau zat tambahan pada makanan ada yang alami dan buatan. Biasanya zat aditif yang sintesis berpoensi meningkatkan resiko tinnitus seperti pemanis buatan (aspartam) dan penyedap rasa yang mengandung MSG (mono sodium glutamat atau natrium glutamat).

Gula
Sebagian besar penderita tinnitus biasanya memiliki masalah dalam memetabolisme gula, atau sering disebut dengan hiperinsulinemia. Keadaan ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah gula dengan maksimal dengan menggunakan insulin sehingga asupan ke sel-sel tubuh menjadi berkurang. Salah satu usaha untuk tidak memperburuk kondisi tinnitus maka disarankan untuk diet seperti penderita diabetes. 

Lemak
Bagi para penderita tinnitus sangat disarankan untuk membantasi konsumsi lemak jenus yang dapat menghambat proses sirkulasi darah di dalam tubuh. Selain itu apabila jumlah kolesterol jahat (LDL) lebih tinggi dari pada kolesterol baik (LDL) dan terjadi penyakit jantung maka tinnituspun berpotensi menjadi semakin parah. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh antara lain gorengan, susu, metega, es krim, daging berlemak, kulit ayam, makanan ringan dan juga permen.


0 comments:

Post a Comment

Copyright © HelloSehat | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top