Melihat
anak-anak yang sedikit gemuk kadang membuat kita gemes. Dan sebagian orang tua
akan merasa puas jika anak-anak mereka gemuk. Tetapi apabila hal ini dibiarkan
berlarut-larut akan mengganggu kesehatan anak, merusak emosional anak. Menurut The
New England Journal of Medicine,
emosi anak yang obesitas biasanya terganggu. Hal ini terjadi karena anak yang
obesias biasanya lebih sulit untuk bergerak saat bermain sehingga kalah
bersaing dengan teman-temannya, bahkan tak jarang menjadi bahan olokan
teman-temannya.
Pada penelitian
dengan judul “Cardiometabolic Risks and Severity of Obesity in Children
and Young Adults” meneliti 9000 anak
dan remaja dengan rentan usia 3 – 19 tahun yang mengalami obesitas atau
kelebihan berat badan. Dokter menguji kesehtan anak-anak tersebut meliputi
tekanan darah, kolesterol, kadar gula darah, dan resiko penyakit jantung.
Ternyata hasilnya rata-rata anak yang mengalami obesitas tekanan darah tingggi,
profil kolesterol yang buruk, kadar gula darah yang tinggi bila dibandingkan
dengan anak yang tidak mengalami obesitas. Penelitian ini dilakukan tanpa
mempertimbangkan suku, gender dan usia sama sekali.
Dengan
kondisi kesehatan yang tidak terlalu baik inilah bisa disimpulkan bahwa. Mereka
yang mengalami obesitas memiliki resiko terserang penyakit jantung, diabetes
dan hipertensi nantinya. Apabila dibandingkan dengan anak-anak yang tidak
mengalami obesitas. Jadi ternyata meskipun masih anak-anak, tetap harus menjaga
tekanan darah, kolesterol dan kadar gula darah, sama dengan yang biasa
dilakukan oleh orang dewasa.
Penelitian
yang dilakukan pada anak usia 12 – 19 tahun memberikan hasil yang mengejutkan.
Ternyata mereka yang mulai menginjak remaja ini apabila masih mengalami
obesitas, berarti resiko terserang penyakit jantung menjadi meningkat. Dan anak
laki-laki memiliki resiko yang lebih besar bila dibandingkan dengan anak
perempuan.
Jadi
mari mulai sekarang perbaiki kondisi tubuh keluarga kita dengan sedikit
mengurangi berat badan. Untuk anak-anak sangat disarankan berkonsultasi dahulu
dengan dokter anak agar diet yang mereka lakukan tetap bisa memenuhi gizi yang
diperlukan dalam masa pertumbuhan.
0 comments:
Post a Comment