Istilah hepatitis dipakai untuk semua jenis
peradangan pada sel-sel hati, yang bisa disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri
dan parasit, obat-obatan (termasuk obat tradisional), konsumsi alkohol, lemak
yang berlebih dan penyakit autoimmune. Ada lima jenis hepatitis yaitu virus
hepatitis A, B, C, D dan E. Antara hepatitis yang satu dengan yang lainnya
tidak saling berhubungan.
Hepatitis A
Penyebabnya adalah virus hepatitis A, dan
merupakan penyakit endemis di beberapa negara berkembang. Selain itu merupakan
hepatitis yang ringan, bersifat akut, sembuh spontan atau sempurna tanpa gejala
sisa dan tidak menyebabkan infeksi kronik.
Penularannya melalui fecal oral. Sumber penularan umumnya terjadi karena pencemaran air
minum,
makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, sanitasi yang buruk
dan personal hygiene rendah. Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya IgM
antibodi dalam serum penderita. Gejalanya bersifat akut, tidak khas bisa
berupa demam, sakit kepala, mual dan muntah sampai ikterus, bahkan dapat menyebabkan
pembengkakan hati. Tidak ada pengobatan khusus hanya pengobatan
pendukung dan menjaga keseimbangan nutrisi. Pencegahannya melalui kebersihan lingkungan,
terutam terhadap makanan dan minuman dan melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat.
Hepatitis B
Hepatitis B akut
Etiologinya virus hepatitis B dari golongan
virus DNA. Masa inkubasinya 60-90 hari. Penularannya vertikal 95% terjadi masa
perinatal (saat persalinan) dan 5% intra uterina. Penularan horisontal melalui
transfusi darah, jarum suntik tercemar, pisau cukur, tatto, transplantasi
organ. Diagnosis ditegakkan dengan test fungsi hati
serum transaminase (ALT meningkat), serologi HbsAg dan IgM anti HBC dalam
serum. Pengobatan tidak diperlukan antiviral,
pengobatan umumnya bersifat simtomatis.
Pencegahannya:
Telah dilakukan penapisan darah sejak tahun
1992 terhadap bank darah melalui PMI.
Imunisasi yang sudah masuk program nasional ,
misalnya HBO (<12 jam), DPT/HB1 (2 bulan), DPT/HB2 (3 bulan), DPT/HB 3 ( 4
bulan).
Menghindari faktor risiko yang menyebabkan
terjadinya penularan.
Hepatitis B kronik
Hepatitis B kronik berkembang dari hepatitis B
akut. Usia saat terjadinya infeksi mempengaruhi
kronisitas penyakit. Bila penularan terjadi saat bayi maka 95% akan menjadi
hepatitis B kronik. Sedangkan bila penularan terjadi pada usia balita, maka
20-30% menjadi penderita hepatits B kronik dan bila penularan saat dewasa maka
hanya 5% yang menjadi penderita hepatitis B kronik. Hepatitis B kronik ditandai dengan HbsAg
(hepatitis B surface antigen) positif
(>6 bulan). Selain HbsAg, perlu diperiksa HbeAg (hepatitis B E-antigen,
anti-Hbe dalam serum, kadar ALT (Alanin Amina Transferase), HBV-DNA (hepatitis
B virus-deoxyribunukleic acid) serta
biopsi hati. Biasanya tanpa tenag.
Sedangkan untuk pengobatannya saat ini telah
tersedia 7 macam obat untuk hepatitis B (interferon alfa-2a, penginterferon
alfa-2a, lamivudin, adefovir, entercavir, telbivudin dan tenofovir). Prinsip pengobatan tidak perlu terburu-buru
tetapi jangan terlambat. Adapun tujuan pengobatan memperpanjang harapan
hidup, menurunkan kemungkinan terjadinya sirosis hepatis atau hepatoma.
Hepatitis C
Penyebab utamanya adalah sirosis dan kanker
hati. Etiologi virus hepatitis C termasuk golongan
virus RNA (Ribo Nuleic Acid. Masa inkubasi 2-24 minggu. Penularan hepatitis C melalui darah dan cairan
tubuh, penularan masa perinatal sangat kecil, melalui jarum suntik (Dus, tatto)
transplantasi organ, kecelakaan kerja (petugas kesehatan), hubungan seks dapat
menularkan tetapi sangat kecil. Kronisitasnya 80% penderita akan menjadi
kronik.
Pengobatan hepatitis C: kombinasi pegylated
interferon dan ribavirin. Pencegahan hepatitis C dengan menghindari
faktor risisko karena sampai saat ini belum tersedianya vaksin untuk hepatitis
C.
Hepatitis D
Virus hepatitis D paling jarang ditemukan tapi
paling berbahaya. Hepatitis D, juga disebut virus delta, virus
ini memerlukan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan
pada orang yang telah terinfeksi virus hepatits B. Tidak ada vaksin tetapi otomatis orang akan
terlindungi jika telah diberikan imunisasi hepatitis B
Hepatitis E
Dahulu dikenal sebagai hepatitis non A-nonB. Etiologi virus hepatitis E termasuk virus RNA. Masa inkubasi 2-9 minggu. Penularan melalui fecal oral seperti hepatitis
A. Diagnosis dengan didapatkannya IgM dan IgG
anti HEV pada penderita yang terinfeksi. Gejalanya ringan menyerupai gejala flu, sampai
ikterus.
Pengobatannya belum ada pengoabatan antivirus
Pencegahannya dengan menjaga kebersihan
lingkungan, terutama kebersihan makanan dan minuam
Vaksinasi hepatritis E belum tersedia
Sumber: depkes
0 comments:
Post a Comment