Syzygium polyanthum atau sering kita kenal sebagai daun daun salam. Daun
salam salam banyak digunakan sebagai bumbu pelengkap masakan, selain itu juga
berkhasiat bagi kesehatan. Secara tradisional daun salam digunakan sebagai obat
sakit perut dan diare. Selain itu daun salam juga memiliki efek hipoglikemik.
Artinya, kombinasi zat-zat kimia yang terkandung dalam daun salam mampu menurunkan
kadar gula darah menjadi normal. Indikasi yang lain dari daun salam yaitu
menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, katarak dan beberapa penyakit
kulit. Hampir semua bagian pohon salam bisa dimanfaatkan bagi kesehatan, anatar
lain kulit batang, akar, buah.
Penggunaan daun salam
sebagai obat di atas disebabkan oleh kandungannya yakni pada daun salam kering
terdapat sekitar 0,17% minyak esensial,
dengan komponen penting eugenol dan metil
kavikol (methyl chavicol) di dalamnya. Ekstrak etanol dari daun
menunjukkan efek antijamur dan antibakteri, sedangkan
ekstrak metanolnya
merupakan anticacing, khususnya pada
nematoda kayu pinus Bursaphelenchus xylophilus.
Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak atsiri, tannin,
dan flavonoida.
Banyaknya senyawa antioksidan yang
terdapat pada daun salam membuat daun salam mampu menurunkan lipid peroksida
dalam darah. Lipid peroksida dalam jumlah yang besar mampu memicu terbentuknya
radikal bebas yang bisa menyebabkan penyakit degeneratif, misalnya saja kanker.
Kandungan antioksidan pada ekstrak daun salam bisa lebih tinggi dari pada
vitamin E.
Sumber: wikipedia.org
0 comments:
Post a Comment